Senin, 05 Juli 2010

Saat Dinda Mengenal Cinta



Putriku sayang, tak terasa kini engkau telah tumbuh dewasa.Rasanya baru kemarin Ummi menimang-nimang putri Ummi yang masih merah, dan sekarang kamu sudah tumbuh menjadi seorang gadis remaja yang cantik.Balutan jilbab putih yang rapi makin menambah keanggunanmu, melengkapi seragam putih biru yang kau kenakan hari ini.
Putriku yang seanggun melati, Ummi perhatikan akhir-akhir ini kamu lain dari biasanya,Sepulang sekolah, kamu tidak lagi mencari Ummi untuk sekedar ngobrol atau membantu Ummi memasak.Kamu lebih memilih langsung masuk kamar dan baru keluar jika ingin mandi atau makan.Selain itu, sekarang kalau Ummi ajak ngobrol kamu sering nggak nyambung, ataupun kalo nyambung nanggapinya lama banget.Rasanya kamu lebih asyik dengan HP-mu yang seolah nggak pernah berhenti berdering. SMS-an sama siapa sih nak, kok penting banget kelihatannya?.
Putriku yang manis, hari ini Ummi masuk ke kamarmu tanpa izin.Maaf ya nak, Ummi terpaksa karena Ummi khawatir akan keanehanmu beberapa  hari ini.Siapa tahu kamu sedang ada masalah pelik.
Masya Allah, Ummi pun terkejut saat masuk kekamar dan mendapati fotomu bersama seorang lelaki.Foto itu Ummi temukan di sela-sela bukumu yang tergeletak di meja belajarmu.Ekspresimu dalam foto itu terlihat malu-malu, tapi Ummi pikir berani juga engkau foto berdua dengan lelaki seperti itu.Cepat-Cepat Ummi kembalikan foto tersebut ke tempat semula. Hem.., Ummi Cuma bisa geleng-geleng kepala, rupanya ini yang bikin putri Ummi lebih suka menyendiri  akhir-akhir ini.Putri Ummi sedang jatuh cinta rupanya.
Berikutnya Ummi mencari  HP-mu, beruntung sekolahmu tidak memperbolehkan siswa membawa HP ke sekolah, coba kalo Hp ini kamu bawa ke sekolah, barang kali kamu akan lebih asyik SMS-an ketimbang memperhatikan pelajaran.Setelah Ummi menemukan HP-mu, dugaan Ummi semakin kuat.Berpuluh-puluh sms puitis nan mesra tersimpan rapi di Inbox dan folder khusus.Subhanallah, sudah sejauh ini rupanya hubunganmu dengan lelaki teman sekolahmu itu.
Sorenya, seperti biasa kamu pulang dan langsung masuk kamar.Ummi pun bersikap seperti biasa, seolah tidak terjadi apa-apa.Dan malamnya, Ummi sempatkan membahas hal ini dengan Abimu.Tanpa Ummi duga, ternyata Abi marah.Abi tidak habis pikir, kenapa putri Abi yang sejak kecil sudah dididik  secara Islami ternyata masih juga berani pacaran.
Ya, Ummi pikir banyak faktor yang membuat engkau seperti ini.Dulu ketika masih SD, Abi dan Ummi masih mampu menyekolahkanmu di SD Islam terpadu yang lingkungannya kondusif.Sejak masuk SMP negeri, meskipun favorit  di kota ini, tetap saja lingkungannya heterogen, berbeda dengan yang dulu.Ditambah lagi anak-anak seusia putri Ummi memang lagi masa puber.Yaa, sedang masa-masanya mulai ada ketertarikan dengan lawan jenis.
Abi mulai bersikap keras padamu, tanpa sepengetahuanmu abi mengundang teman laki-lakimu kerumah.Dengan tegas abi jelaskan pada temenmu itu, bahwa dalam Islam tak mengenal istilah pacaran, yang ada hanya pernikahan.Abi pun menantang teman lelakimu tiu, berani nggak menikah dengan putri Abi sekarang.Lantaran diperlakukan seperti itu , akhirnya anak lelaki itu pun keder juga dan memutuskan hubungannya dengan putri Abi.
Ternyata masalahnya tak selesai sampai disitu, Seperti yang Ummi duga, ternyata engkau marah besar pada Abi.Dan kemarahan itu kamu tumpahkan dengan memprovokasi adik-adikmu.Ternyata Islam itu nggak asyik ya, Islam itu begini… dan begitu…
Oh, Abi pun akhirnya menyesal telah bersikap terlalu keras padamu.Ummi pun mencoba untuk menengahi masalah ini.Ummi mencari saat yang tepat dan mengajakmu bicara dari hati ke hati.
 “Nak, masih marah ya sama abi?” Tanya Ummi mengawali percakapan denganmu sore ini.
“Ehem…”, jawabmu seraya mengangguk cepat.
“Kalo sama ummi? Marah juga? Tanya Ummi lagi.
“Hmm.. ya sedikit.”jawabmu sambil manggut-manggut.
Lama, kita pun terdiam, terhanyut dengan pikiran masing-masing
“Memangnya Abi dulu waktu seumuran ku nggak pernah jatuh cinta ya Ummi?”, tanyamu tiba-tiba, memecah keheningan.
“Ya Pasti pernah dong sayang.Setiap manusia didunia ini pasti pernah jatuh cinta, sebab ketertarikan pada lawan jenis itu fitrah manusia.”jelas Ummi.
“Berarti Ummi juga pernah jatuh cinta dong?” tanymu lagi.
“Ya pernah dong sayang, jangankan Ummi, Fatimah putri Rosulallah juga pernah jatuh cinta kok.Mencintai itu manusiawi kok nak.”jelas Ummi lagi.
“Trus kenapa Abi ngelarang –larang aku ummi?” tanyamu tandas.
“Sebab Abi sayang sama kamu nak.”tutur Ummi sambil membelai rambutmu.
”Coba kalau Abi dan Ummi mengacuhkanmu, membiarkan kamu bergaul sesukamu.Belum apa-apa aja, kamu sudah jarang untuk sekedar ngobrol dengan Abi, ummi, juga adik-adikmu.Ummi perhatikan juga, saat ini kamu lebih suka melamun dan SMS-an ketimbang Tilawah Al Qur’an atau belajar.Nah, kalau sudah seperti itu dimana sisi baiknya sayang? ” ucap ummi kepadamu.
“Coba kalau kita perhatikan berita yang beredar pada akhir-akhir ini.Banyak sekali lho nak, para remaja yang terjerumus pada pergaulan bebas dan akhirnya hamil di luar nikah.Bukannya Abi dan Ummi nggak percaya sama kamu nak, tapi yang namanya syetan itu suka sekali menghasud orang yang pacaran supaya terjerumus pada hal-hal seperti itu.
Fatimah az Zahra, putri Rosulallahpun ketika jatuh cinta hanya memendamkan saja.Sifatnya yang pemalu telah membentengi hati dan pikirannya agar senantiasa suci.Spesial untuk orang yang teguh  menjaga kesuciannya seperti Fatimah, Allah berjanji akan menjodohkannya dengan laki-laki yang suci juga di kemudian hari.Akhlak seperti Fatimah az Zahra inilah yang harus kita teladani anakku.Ummi pun dulu juga berusaha untuk meneladani putri Rosulallah yang mulia tersebut.”kata ummi panjang lebar.
Engkau pun terdiam.Pandanganmu menerawang, menembus keluar jendela.Ummi tahu, kamu sedang mencermati kata-kata ummi.Meski ada sebagian kata-kata ummi yang belum bisa kamu terima sekarang nak, ummi yakin kelak kamu akan bisa memahaminya.Ummi akan senantiasa mendukungmu dengan segenap do’a nak, agar kamu bisa melalui masa mudamu dengan gemilang.Insya Allah.

  

2 komentar:

fatma_lingga mengatakan...

bagus2

Unknown mengatakan...

masyaaAllah...
semoga bisa istiqamah...:)

Posting Komentar