Minggu, 12 Desember 2010

Khutbah Jum'at


Memaknai Syukur


اللهُ يَهْدِهِ مَنْ أَعْمَالِنَاسَيِّئَاتِ وَمِنْ أَنْفُسِنَا شُرُوْرِ مِنْ بِاللهِ وَنَعُوذُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَسْتَعِيْنُهُ نَحْمَدُهُ الْحَمْدَ لِلَّهِ   إِنَّ

وَرَسُوْلُهُ عَبْدُهُ مُحَمَّدًا أَنَّ وَأَشْهَدُ 
 لَهُ شَرِيْكَ لاَ وَحْدَهُ اللهُ إِلاَّ إِلَهَ لاَ أَنْ وَأَشْهَدُ لَهُ هَادِيَ فَلاَ يُضْلِلْهُ وَمَنْ لَهُ مُضِلَّ فَلاَ

الْقِيَامَةِيَوْمِ إِلَى بِإِحْسَانٍ تَبِعَهُمْ وَمَنْ وَصَحْبِهِ آلِهِ وَعَلَى مُحَمَّدٍ نَبِيِّنَا عَلَى وَسَلِّمْ صَلِّ اَللَّهُمَّ

مُّسْلِمُوْنَوَأَنتُمْ إِلاَّ تَمُوْتُنَّ وَلاَ تُقَاتِهِ حَقَّ اللهَ اتَّقُوا ءَامَنُوا الَّذِيْنَ أَيُّهَا يَا


يَا أَ يُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ

وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا.

Jamaah yang dirahmati Allah swt,
Marilah pada kesempatan kali ini kita senantiasa memanjatkan puji syukur kita kepada Allah swt, karena limahan rahmat dan taufik-Nya kita masih diberi kesempatan oleh Allah untuk melasanakan kewajiban kita, yaitu sholat jum’at berjamaah.Kedua kalinya, sholawat serta salam tetap dicurahkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad saw, kepada keluarga, sahabat serta kepada semua umat beliau yang tetap menjalankan sunah-sunah beliau,amien.
Pada kesempatan kali ini, khotib mewasiatkan kepada diri kami pribadi, juga kepada seluruh jamaah, agar senantiasa meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah swt.Yaitu dengan cara menjalankan seluruh perintah-Nya, dan dengan menjauhi segala apa yang dilarang-Nya.
Allah swt menciptakan manusia didunia ini tidak akan lepas yang namanya ujian. Karena dengan ujian tersebut, Allah akan mengetahui hamba-hambanya yang beriman dan mana yang ingkar kepada-Nya. Adakalanya Allah itu menguji hambanya dengan kenikmatan dunia, dan ada juga yang berupa penderitaan dunia. Hanya hamba-hamba yang melewati ujian tersebut, dan sehingga layak menjadi hamba yang bertakwa.
Kalau kita lihat dan kita perhatikan sekitar kita, betapa banyak nikmat yang telah dikaruniakan oleh Allah swt kepada hamba-Nya. Dan nikmat hidup, sarana dan prasarana yang lain, yang menunjang kehidupan manusia didunia ini sampai yang terbesar yaitu nikmat iman dan islam.
Dan kalaulah kita hitung nikmat yang telah Allah swt anugerahkan kepada kita, tentu kita tidak akan mampu menghitungnya, jamaah rohimakumullah. Hal itu karena terlalu banyak nikmat yang telah Allah anugerahkan kepada hamba-hamba-Nya. Hal ini sesuai dengan firman Allah swt:
كَفَّارٌلَظَلُومٌ الْإِنسَانَ إِنَّتُحْصُوهَا لَا اللَّهِ نِعْمَتَ تَعُدُّوا وَإِن سَأَلْتُمُوهُ مَا كُلِّ مِّن وَآتَاكُم
 “Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dan segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung ni'mat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari (ni'mat Allah).”(QS.Ibrahim:34)
“Apa arti syukur sesungguhnya, apakah cukup mensimbolkannya dengan mengucapkan Alhamdullah….. “Yah itu Benar”. Tapi mari kita kaji lebih jauh yang bukan hanya diucapkan tapi tindakan. yukur berarti menyalurkan apa yang telah diberikan oleh Allah untuk digunakan demi kepentingan yang juga di anjurkan oleh Allah. Jika kita mendapatkan apa yang kita usahakan tidak sepenuhnya milik kita, dan bukan mutlak hasil usaha kita sendiri. Itu adalah milik Allah yang dititipkan kepada umat manusia untuk menjadikan manusia tersebut tetap dapat beribadah kepada sang Khalik.Oleh karena itu jamaah yang dirahmati Allah swt, bila syukur dengan lisan kita mengucapkan Alhamdulillah, maka apabila dengan tindakan, maka kita bersyukur dengan cara melakukan perbuatan yang sholeh.
Karena itu jamaah yang dirahmati Allah swt, jika kita bersyukur, Allah akan senantiasa menambah nikmatnya kepada kita semua. Namun jika sebaliknya, kita kufur akan nikmat yang telah Allah anugerahkan kepada kita, maka Allah akan menimpakan adzab-Nya yang sangat pedih. Karena hal ini sesuai dengan firman Allah swt:
لَشَدِيدٌعَذَابِي إِنَّ كَفَرْتُمْ وَلَئِن لَأَزِيدَنَّكُمْ شَكَرْتُمْ لَئِن رَبُّكُمْ تَأَذَّنَ وَإِذْ
 “Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Se- sungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (ni'mat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (ni'mat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".(QS.Ibrahim:7) إِذْ ذْ
        Jamaah yang dirahmati oleh Allah swt,
Dalam sebuah hadits Aisyah r.a. telah meriwayatkan bahwa nabi Muhammad saw selalu bangun malam untuk menunaikan sholat sampai-sampai kedua kaki beliau bengkak.maka Aisyah bertanya.
“Mengapa engkau lakukan ini wahai Rasulallah, bukankah Allah swt telah mengampuni kesalahanmu baik yang sudah lampau maupun yang akan datang? ”. Lalu beliau menjawab:
“Salahkah aku jika menjadi hamba yang bersyukur”.(HR.Muslim)
Jamaah yang dirahmati oleh Allah swt,
Inilah yang dicontohkan oleh Rosulallah, karena itu hendaknya seorang hamba selalu mensyukuri apa yang telah diberikan Allah kepadanya, sehingga benar-benar menjadi hamba-hamba yang bersyukur.
Tapi untuk mewujudkan rasa syukur itu, kita harus berhati-hati. Karena jangan sampai kita bermaksud untuk bersyukur tapi malah mengundang murka Allah swt. Misalnya kita bersyukur dengan cara memberikan sesajen ke tempat keramat atau di kuburan-kuburan. Kita menganggap bahwa kuburan-kuburan itulah yang telah melapangkan rezeki kita. Itulah contoh cara bersyukur yang keliru.
Tapi bersyukur yang benar itu misalnya, dengan menyedekahkan sebagian rezeki yang telah kita peroleh kepada saudara kita yang membutuhkan bantuan kita. Dengan begitu insya Allah, Allah swt akan melapangkan dan menambah nikmatnya kepada kita.Karena Allah-lah satu-satunya Tuhan yang telah memberikan kita segala kenikmatan hidup di dunia ini.Dan juga Allah-lah Tuhan semesta alam ini
Dengan bersyukur, akan menjadikan Allah semakin banyak memberikan rezeki, hidayah, dan kenikmatan hidup dunia dan akherat. Sebaliknya, kufur akan menjadikan seorang hamba semakin jauh dari Allah swt dan semakin dekat dengan datangnya adzab dari Allah swt.
Jamaah yang dirahmati oleh Allah swt,
Mudah-mudahan kita semua dijadikan oleh Allah swt sebagai hamba-hambanya yang senantiasa bersyukur terhadap apapun yang diberikan oleh Allah  swt kepada kita. Amiiie.

بَارَكَ الله ُ لِى وَ لَكُمْ فِى الْقُرْآنِ الْعَظِيمِ وَنَفَعَنِى وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الاّ َيَاتِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ،
فَاسْتَغْفِرُ الله َالْعَظِيْمَ لِى وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَ الْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ
فَاسْتَغْفِرُوْهُ اِنَّهُ هُوَالْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

 Khutbah II

 اِنَّ الحَمْدَللهِ حَمدًا كَثِيْرًا كَمَا أَمَرَ فَانْتَهُوا عَمَّا نَهَى عَنْهُ وَحَذَّرَ.
وَرَسُوْلُهُ عَبْدُهُ مُحَمَّدًا أَنَّ وَأَشْهَدُ لَهُ شَرِيْكَ لاَ وَحْدَهُ اللهُ إِلاَّ إِلَهَ لاَ أَنْ وَأَشْهَدُ
الْقِيَامَة ِيَوْمِ إِلَى بِإِحْسَانٍ تَبِعَهُمْ وَمَنْ وَصَحْبِهِ آلِهِ وَعَلَى مُحَمَّدٍ نَبِيِّنَا عَلَى وَسَلِّمْ صَلِّ اَللَّهُمَّ
Pada khutbah kedua ini, disimpulkan bahwa kita sebagai hamba Allah dimuka bumi ini, maka sudah selayaknya-lah kita senantiasa mensyukuri  segala nikmat yang telah Allah berikan kepada kita semua. Rasa syukur atas nikmat-Nya hendaklah juga diwujudkan dengan berbuat baik kepada sesama. Seorang muslim yang telah menyadari curahan nikmat-Nya akan terdorong untuk menyebarkan kebaikan itu kepada orang lain.
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kekuatan untuk senantiasa mensyukuri nikmat dari –Nya, serta memberi petunjuk kepada kita semua  bahwa yang benar itu adalah benar dan kita diberikan kekuatan untuk melaksanakannya, dan Allah SWT juga memberikan petunjuk sesuatu yang salah itu memang salah dan kita diberi kekuatan untuk menghindarinya.
تَسْلِيْمَاوَسَلِّمُوْا عَلَيْهِ صَلُّوا ا آمَنُوْا لَّذِيْنَ يُّهَا أَ يَا النَّبِيِّعَلَى يُصَلُّوْنَ وَمَلاَئِكَتَهُ اللهَ إنَّ
وَالاَمْوَاتِمِنْهُمْ اَلاَحْيَاءِ وَالمُؤْمِنَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالمُسْلِمَاتِلِلْمُسْلِمِيْنَ اغْفِرْ اَللَّهمَّ
  الاَبْرَارِمَعَ وَتَوَفَّنَا سَيِّئَاتِنَا وَكَفِّرْعَنَّا ذُنُوْبَنَا اغْفِرْلَنَا رَبَّنَا
النَّارِعَذَابَ وَقِنَا حَسَنَةً الاَخِرَةِ وَفِى حَسَنَةً الدُّنْيَا فِى اَتِنَا رَبَّنَا
وَالبَغْىِ وَالمُنْكَرِ الفَحْشَآءِ عَنِ وَيَنْهَى القُرْبَى ذِى وَإِيْتَآئِ وَالإِحْسَانِ بِالعَدلِ يَأمُرُكُمْ اللهَ إِنَّ عِبَادَالله
وَلَذِكْرُاللهِ أَكْبَرُ تَذَكَّرُوْنَلَعَلَكُمْ يَعِظُكُمْ


0 komentar:

Posting Komentar